Posts

Showing posts from June, 2011

Gejala penyakit Mata merah yang mudah menimbulkan kebutaan

Gejala penyakit Mata merah yang mudah menimbulkan kebutaan. Penderita dengan keadaan mata merah sering menganggap enteng gejala ini. Tidak jarang penderita mengusahakan mengobati sendiri. Penderita mencoba dengan obat tetes mata yang dijual bebas, obat tetes anti biotika, obat tetes tradisionil, bahkan ada yang mencoba dengan air urine. Keadaan Mata merah, bisa saja merupakan suatu gejala penyakit mata yang dapat disembuhkan dengan obat tetes mata antibiotik saja, bahkan dapat sembuh sendiri. Namun mata merah banyak merupakan gejala penyakit mata yang harus segera ditangani oleh dokter. Dan mata merah ini…akan menyebabkan kelainan mata yang lebih buruk atau menimbulkan kebutaan. Nah, tanda tanda apa saja dan gejala apa saja yang menyertai mata merah yang dapat membedakan keadaan tersebut…? Kita tinjau dahulu keadaan mata merah. Mata merah tampak karena adanya pelebaran serta bertambah banyaknya pembuluh darah pada dinding bola mata, termasuk selaput bola mata ( konyungtiva)

ANATOMI DAN FISIOLOGI PERNAFASAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM RESPIRASI Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru. STRUKUTR SISTEM RESPIRASI Sistem respirasi terdiri dari: 1. Saluran nafas bagian atas Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan 2. Saluran nafas bagian bawah Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli 3. Alveoli terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2 4. Sirkulasi paru Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru. 5. Paru terdiri dari : a. Saluran nafas bagian bawah b. Alveoli c. Sirkulasi paru 6. Rongga Pleura Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura veseralis 7. Rongga dan d

Anatomi Saluran Pernapasan

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Udara yang diisap pada waktu menarik napas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (pares) kiri dan kanan. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. Setelah itu, udara pernapasan masuk ke dalam rongga hidung kiri dan kanan. Rongga hidung kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat atau septum nasi. Septum ini dibentuk oleh tulang di bagian sebelah dalam dan oleh tulang rawan di sebelah luar. Karena terbuat dan tulang rawan, hidung masih bisa digerakkan ke kiri-kanan. Tetapi, jika gerakan itu dilakukan dengan kasar, sekat atau septum akan bergeser dari tempatnya (deviatio septa). Keadaan ini tidak menguntungkan karena biasanya menyebabkan timbulnya gejala hidu

GEJALA KANKER OTAK

Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Misalnya, saat kita berjalan di tepi jalan yang ramai, maka otak mengatur agar kaki melangkah, mengatur mata untuk melihat pemandangan dan situasi sekitar sekaligus menyimpannya dalam memori, menyuruh telinga menangkap berbagai suara yang masuk sekaligus menyimpan, menafsirkan, dan meresponsnya. Saat tiba-tiba mendengar suara klakson dari belakang maka secepat kilat otak menyuruh kaki meloncat ke tepi, menyuruh leher menoleh ke belakang, menyuruh mata membelalak, menyuruh otot-otot menegang untuk mengatasi situasi darurat, menyuruh jantung memompa darah lebih kencang, menyuruh hidung tetap bernafas, dan masih banyak lagi yang harus diaturnya, bahkan terkadang masih sempat-sempatnya menyuruh mulut memaki....Semua itu dapat dilaksanakan bersamaan karena diatur o

KELAINAN GENETIK

KELAINAN GENETIK Kelainan Metabolisme Bawaan : 1. Phenylketonuria (PKU) Penyakit ini disebabkan orang tidak mampumembentuk enzim phenylalanine hidroksilase, sehingga phenylalanine tidak dapat diubah menjadi tirosin. Penderita memiliki genotip homozigotik resesif pp dan mempunyai timbunan asam amino phenylalanine dalam hati dan kelebihannya akan masuk dalam peredaran darah serta diedarkan ke seluruh tubuh. Orang normal memiliki genotip PP atau Pp. Orang penderita PKU mengalami cacat mental. Orang yang heterozigotik (carrier) biasanya mudah dideteksi dengan menggunakan tes toleran phenilalanin. Mereka yang normal homozigotik merubah phenylalanine dalam waktu singkat, sedangkan mereka yang memerlukan waktu yang lama adalah heterozigotik. Seorang carier tidak memperlihatkan cacat mental, tetapi IQ nya lebih rendah daripada yang normal homozigotik. Kandungan phenylalanine yang tinggi dari seorang ibu menyebabkan rusaknya otak dari bayi. Selain itu system urat syarafnya pun ti