Angiospermae,Gymnospermae dan Pterydophyta
1. ANGIOSPERMAE
Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominant saat ini.anggotanya mencakup sekitar 300 famili dan lebuh dari 250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini. Ada banyak factor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana. Di antaranya adalah
1. mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. membentuk buah, bunga dan biji.
Angiospermae memiliki pembuluh xylem dan floem. Anggota angiospermae di antaranya hidup sebagai pohon, perdu, semak, tumbuhan merambat, herba. Hidupnya ada yang semusim, tahunan, sukulen. Tumbuhan yang hidup di daerah kering, adaptasinya dengan mereduksi daun, misalnya kaktus.
Cirri utama yang membedakan angiospermae dengan kelompok tumbuhan yang lain adalah adanya bunga dengan bakal biji yang terletak di dalam bakal buah. Bunganya ada yang tunggal, bergerombol, dan bagia-bagiannya sangat kompleks. Bunga berfungsi menghasilkan buah dan biji, maka bakal buah berkembang menjadi buah.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan tumbuhan dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorpsi air dan mineral dari dalam tanah, menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta kemampuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering.
Akar dan tajuk saling bergantung satu sama lainnya, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan nutrisi organik lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem tajuk. Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar.
Akar tumbuhan berfungsi sebagai penopang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsopsi air dan mineral, serta tempat penyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga (bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun dan bunga. Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok dan semua cabang-cabang, termasuk ranting-ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai ruas yakni jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsunya fotosintesis, kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kloroplas. Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamina) dan tangkai daun (petiol) yang menghubungkan daun dengan batang (Gambar 2).
Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang yang disebut tunas ujung. Selain itu dijumpai juga tunas aksilar/tunas lateral/tunas samping yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan, tunas ujung menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena ini disebut dengan dominansi apikal yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerapatan vegetasi di suatu tempat tinggi. Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberapa dari tunas tersebut kemudian berkembang menjadi cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi cabang non reproduktif, lengkap dengan tunas ujung, daun-daun dan tunas aksilar.
a. Kelas Magnoliopsida (dikotiledon)
Dikotil mencirikan adanya dua kotiledon atau dua daun lembaga atau kotil pada biji. Daun-daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip. Batang memiliki cambium yang berguna dalam pertumbuhan sekunder. Jumlah bagian-bagian bunga kelipatan empat atau liam, misalnya 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benag sari, 5 daun bakal biji
Berikut disajikan beberapa famili dengan beberapa contoh tumbuhan:
a. Caryophillaceae
Anggota habitusnya herba dan merupakan tanaman semusim atau tahunan. Sering digunakan sebagi tanaman hias. Contoh: Dianthus chinensis, D. carophyllus, Arenaria, Agrostemma.
b. Magnoliaceae
Anggota famili ini berupa pohon atau perdu, dan bunganya cukup menarik. Misalnya cempaka putih (Magnolia grandiflora).
c. Rununculaceae
Anggota famili ini misalnya tanaman hias, bumbu dapur. Contoh Clematis faniculata, jinten hitam (nigella sativa).
d. Papaveraceae
Misalnya deruju atau celangkringan ( Argemone mexicana ) dan Papaver somniverum.
e. Cruciferae
f. Rosaceae
g. Leguminosae
h. Malvaceae
i. Cataceae
j. Umbilliverae
k. Labiatae
l. Solanaceae
m. Compositae
b. Kelas Liliopsida (Monokotiledon)
monokotil mencakup sekitar 40 famili denagn sekitar 50.000 spesies. Beberapa anggota monokotil berupa pohon ( misalnya kelapa), namun kebanyakan adalah herba semusim atau tahunan. Cirri utama tumbuhan monokotil adalah memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya berpelaepah. Daunnya berupa daun tunggal, kecuali pada palma (kelapa, palem). Tulang daun umumnya sejajar. Jaringan pembuluh ( xilem dan floem ) pada batang dan akar tersusun tersebar, dan tidak berkambium. Bunga monokotil memiliki bagian0bagian denagn kelipatan 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel. Pada umumnya bunga tidak beraturan bentuk dan warnanya tidak mencolok.
Beberapa famili penting antara lain:
1. Liliceae
Contoh umum: Lili ( Lilium ), asparagus (Asparagus cooperi).
2. Palmae
Misalnya kelapa ( cocos ), jurma (phoenix ).
3. Gramineae
Misalnya padi, gandum, rumput, bambu.
4. Orchidaceae
Disebut juga keluarga anggrek. Beberapa contuh adalah anggrek dan vanili.
Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif tumbuhan ini terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem jaringan yang sama, yaitu:
sistem jaringan dermal/penutup
sistem jaringan pembuluh
sistem jaringan dasar
Sistem jaringan dermal terdapat pada bagian terluar tubuh tumbuh-tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan primer, sistim jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis, sedangkan pada tubuh tumbuhan sekunder, epidermis digantikan oleh jaringan periderm. Sistim jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan larutan garam dari akar ke daun melalui batang; sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lainnya. Sistim jaringan pembuluh terdapat diantara sistim jaringan dasar, yang sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim. Perbedaan pokok antara ketiga organ tersebut terdapat pada distribusi relatif sistem jaringan pembuluh dan sistim jaringan dasar.
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga.
Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik)
Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola)
Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a.
tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari
Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.
tangkai putik (stilus)
b.
kepala putik (stigma)
c.
bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)
Sebagai penghasil gamet betina
Pembentukan Gamet Jantan pada Angiosperma
Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut.
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
¯ Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF
Pembentukan Gamet Betina pada Angiosperma
Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.
Penyerbukan Dan Pembuahan
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a.Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b.Perantara air disebut hidrogami.Contoh : pada tanaman air.
c.Perantara hewan disebut zoogami.Bila serangga Þ entomogamiburung Þ ornitogamisiput Þ malakogamikelelawar Þ kiroptorogami
d.Perantara manusia disebut antropogami.Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a.Autogami (penyerbukan sendiri)Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b.Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c.Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami:
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri).....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious:
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili:
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami:
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.Contoh : vanili
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1.Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2.Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami:
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis:
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif:
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
2. GYMNOSPERMAE
Gymnospermae artinya tumbuhan biji telanjang atau biji terbuka. Istilah ini digunakan karena bakal biji tumbih-tumbuhan ini tidak tertutup oleh daun buah. Berdasarkan catatan geologis dalam kerangka waktu teori evolusi, tumbuhan gymnospermae sudah muncul pada zaman karbon atau kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggota gymnospermae sudah menjadi fosil. Pada umumnya semua Gymnospermae mempunyai habitus sebagai perdu dan pohon tidak ada yang berupa herba. Jumlah spesiesnya mencapai720 spesies.
Gymnospermae merupakan tunbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xylem dan floem. Gymnospermae memiliki beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu Pteridospermae, Bennetiales, dan cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan Gymnospermae masa kini, yaitu ordo Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, dan Gnetales.
Ciri-ciri contoh ordo Gymnospermae yang masih ada adlah sebagaio berikut:
a. Cycadales
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal.
Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis haji).
b. Gynkgoales
Anggota ordo ini hanya satu spesies yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli daratan cina.tinggi pohon dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur dan berumah dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yangn lalu).
c. Coniferales
seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ).
Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut. Karena alat reproduksi jantan atau betina berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus serbuk sari.
d. Gnetales
anggota Gnetales berupa perdu, liana, dan pohon. Daun berhadapan, dengan urat daun menyirip seperti tumbuhan dikotil. Pada xylem terdapat trakea. Strobilus tidak berbentuk kerucut. Anggota Gnetales yang sangat terkenal misalnya belinjo.
Reproduksi Generatif Pada Gymnospermae
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Proses Penyerbukan dan PembuahanStrobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru.
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
3. PTERYDOPHYTA ( PAKU )
Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.
Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.
BERMACAM-MACAM DAUN PAKU
- daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil- daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun (Mesofil)- daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil- daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil
ISITILAH LAIN
- Sporangium adalah kotak spora- Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora- Indusium adalah selpaut yang menlindungi sorus muda -> ciri paku
Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon -> disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.
SPESIES-SPESIES PAKU
Sebagai tanaman hiasan :- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)- Selaginella wildenowii (paku rane)
Sebagai bahan penghasil obat-obatan :- Asipidium filix-mas- Lycopodium clavatum
Sebagai sayuran :- Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
Sebagai pupuk hijau :- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)
Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :- Gleichenia linearis
Ciri-ciri Pteridophyta
Pergiliran generasi: sporofit & gametofit
Gererasi sporofit à akar, batang, daun, berkas pembuluh (xilem & floem), kromosom 2n, dominan
Generasi gametofit à talus, kromosom n, umur pendek, lekas mati
Pembiakan:
seksual arkegonium à ovum
(protalium) anteridium à spermatozoid
aseksual à spora homo/isospora
heterospora
Klasifikasi Pteridophyta
1. Kelas Equisetinae (Articulatae)
Famili Equisetaceae
2. Kelas Lycopodiinae
Famili Lycopodiaceae
Famili Selaginellaceae
3. Kelas Psilotinae
Famili Psilotaceae
4. Kelas Isotinaceae
5. Kelas Filicinae
a. Sub Kelas Eusporangiatae
Famili Ophioglossaceae
b. Sub Kelas Leptosporangiatae
Famili Polypodiaceae
Famili Marsilliaceae
Famili Salviniaceae
Famili Equisetaceae
= paku ekor kuda
Batang: berbuku-buku, berongga, tiap buku mempunyai daun kecil (seperti sisik), duduk daun dalam lingkaran
Mempunyai rhizoma
Homospora, spora terdapat dalam sporangium. Sporangium terdapat dalam strobilus (kumpulan sporofil), letak terminal. Tiap sporangium terdiri dari 4 elater yang higroskopis à mempermudah penyebaran spora
Sel epidermis batang bagian luar mengandung zat kersik à sebagai abu gosok
Contoh:
v Equisetum arvense à Equiseti Herba
(diuretik)
v Equisetum debile à greges otot
v Equisetum pratense
E. arvense E. debile E. pratense
Famili Lycopodiaceae
• = paku kawat = paku rambat
• Herba (menyerupai lumut), percabangan dikotomi
• Daun kecil (mikrofil), dalam lingkaran, tidak bertangkai
• Homospora, sporangium terletak pada basis sporofil. Sporofil dapat menyusun strobilus
Contoh:
Lycopodium clavatum
à “Lycopodium” (spora kering)
untuk pembalut pil
Lycopodium cernuum
L. clavatum L. cernuum
Famili Selaginellaceae
= paku rane = paku lumut
Sebagian batang berbaring, sebagian tegak, bercabang menggarpu anisotom
Heterospora, protalium jauh mengalami reduksi
Rangkaian sporofil terminal berupa bulir tunggal atau bercabang
Contoh:
ü Selaginella willdenowii
ü Selaginella caudata
ü Selaginella plana
Famili Psilotaceae
paku telanjang àbelum terdapat daun
Herba kecil tendah, percabangan dikotom
Tidak berakar, hanya tunas tanah dengan rizoid
Daun kecil (mikrofil) berbentuk sisik, tidak bertulang, tersusun jarang dalam garis spiral
Sporangium tidak terminal, tapi di antara tajuk sporofil yang berbagi menggarpu
Spermatozoid memiliki flagel
Contoh:
Psilotum nudum Psilotum triquetrum Tmesipteris tannensis
Kelas Filicinae
= paku = pakis
Higrofit à penyusun undergrowth dalam hutan di daerah pegunungan dan hutan subtropik basah
Daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang
Sporangium terdapat pada sisi bawah daun
Famili Ophioglossaceae
Homospora, protalium berumah satu, tidak mengandung klorofil, di dalam tanah
Hidup sebagai saprofit dengan pertolongan cendawan mikoriza
Habitat: paku tanah atau epifit
Contoh:
Botrychium ternatum Helminthostachys zeylanica
Famili Polypodiaceae
Kebanyakan herba, kadang pohon, mempunyai rhizoma
Daun monomorfik atau dimorfik, tunggal atau majemuk, daun muda bentuk spiral
Homospora. Spora dalam sporangium yang berkumpul membentuk sorus (sori). Sorus dibungkus indusium, terletak marginal atau dorsal dari sporofil. Sporangium berdinding tipis, bertangkai dan mempunyai annulus yang letaknya vertikal
Contoh:
Dryopteris filix-mas à Filices Rhizoma
(obat cacing pita)
Adiantum pedatum à Adianti Folium
(suplir)
Polypodium vulgare
Pteridium aquilinum
Platycerium bifurcatum
(simbar menjangan)
Pyrrosia nummularifolia & P. piloselloides
à sisik naga
Famili Marsileaceae
Herba, tergolong paku air
Hidup di air dangkal, berakar dalam tanah, jarang berupa tumbuhan darat sejati.
Jika hidup di darat à terbentuk seperti umbi
Batang seperti rimpang merayap à ke atas membentuk daun, ke bawah akar
Heterospora
(makrospora & mikrospora)
Contoh:
Marsilea crenata Pilularia globulifera
Famili Salviniaceae
v Paku air
v Sedikit bercabang
v Daun berkarang, tiap buku terdapat 3 daun. Dua daun di atas air, sisanya dalam air
v Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, @ terdiri dari satu sorus, terbungkus dinding yang homolog dengan indusium
Contoh:
Salvinia natans
Azolla pinnata
Daur Hidup Pterodophyta
a. paku yang Homospora
B. Paku yang heterospora
C. paku peralihan antara homospora dan heterospora
Lingkungan hidup pterydophita
tempat yang lembab
daerah tropis yang subtro[is
lereng-lereng gunung
air ( tawar )
Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominant saat ini.anggotanya mencakup sekitar 300 famili dan lebuh dari 250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini. Ada banyak factor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana. Di antaranya adalah
1. mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
2. membentuk buah, bunga dan biji.
Angiospermae memiliki pembuluh xylem dan floem. Anggota angiospermae di antaranya hidup sebagai pohon, perdu, semak, tumbuhan merambat, herba. Hidupnya ada yang semusim, tahunan, sukulen. Tumbuhan yang hidup di daerah kering, adaptasinya dengan mereduksi daun, misalnya kaktus.
Cirri utama yang membedakan angiospermae dengan kelompok tumbuhan yang lain adalah adanya bunga dengan bakal biji yang terletak di dalam bakal buah. Bunganya ada yang tunggal, bergerombol, dan bagia-bagiannya sangat kompleks. Bunga berfungsi menghasilkan buah dan biji, maka bakal buah berkembang menjadi buah.
Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.
Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan tumbuhan dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorpsi air dan mineral dari dalam tanah, menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta kemampuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering.
Akar dan tajuk saling bergantung satu sama lainnya, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan nutrisi organik lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem tajuk. Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar.
Akar tumbuhan berfungsi sebagai penopang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsopsi air dan mineral, serta tempat penyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga (bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun dan bunga. Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok dan semua cabang-cabang, termasuk ranting-ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai ruas yakni jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsunya fotosintesis, kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kloroplas. Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamina) dan tangkai daun (petiol) yang menghubungkan daun dengan batang (Gambar 2).
Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang yang disebut tunas ujung. Selain itu dijumpai juga tunas aksilar/tunas lateral/tunas samping yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan, tunas ujung menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena ini disebut dengan dominansi apikal yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerapatan vegetasi di suatu tempat tinggi. Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberapa dari tunas tersebut kemudian berkembang menjadi cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi cabang non reproduktif, lengkap dengan tunas ujung, daun-daun dan tunas aksilar.
a. Kelas Magnoliopsida (dikotiledon)
Dikotil mencirikan adanya dua kotiledon atau dua daun lembaga atau kotil pada biji. Daun-daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip. Batang memiliki cambium yang berguna dalam pertumbuhan sekunder. Jumlah bagian-bagian bunga kelipatan empat atau liam, misalnya 5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benag sari, 5 daun bakal biji
Berikut disajikan beberapa famili dengan beberapa contoh tumbuhan:
a. Caryophillaceae
Anggota habitusnya herba dan merupakan tanaman semusim atau tahunan. Sering digunakan sebagi tanaman hias. Contoh: Dianthus chinensis, D. carophyllus, Arenaria, Agrostemma.
b. Magnoliaceae
Anggota famili ini berupa pohon atau perdu, dan bunganya cukup menarik. Misalnya cempaka putih (Magnolia grandiflora).
c. Rununculaceae
Anggota famili ini misalnya tanaman hias, bumbu dapur. Contoh Clematis faniculata, jinten hitam (nigella sativa).
d. Papaveraceae
Misalnya deruju atau celangkringan ( Argemone mexicana ) dan Papaver somniverum.
e. Cruciferae
f. Rosaceae
g. Leguminosae
h. Malvaceae
i. Cataceae
j. Umbilliverae
k. Labiatae
l. Solanaceae
m. Compositae
b. Kelas Liliopsida (Monokotiledon)
monokotil mencakup sekitar 40 famili denagn sekitar 50.000 spesies. Beberapa anggota monokotil berupa pohon ( misalnya kelapa), namun kebanyakan adalah herba semusim atau tahunan. Cirri utama tumbuhan monokotil adalah memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya berpelaepah. Daunnya berupa daun tunggal, kecuali pada palma (kelapa, palem). Tulang daun umumnya sejajar. Jaringan pembuluh ( xilem dan floem ) pada batang dan akar tersusun tersebar, dan tidak berkambium. Bunga monokotil memiliki bagian0bagian denagn kelipatan 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel. Pada umumnya bunga tidak beraturan bentuk dan warnanya tidak mencolok.
Beberapa famili penting antara lain:
1. Liliceae
Contoh umum: Lili ( Lilium ), asparagus (Asparagus cooperi).
2. Palmae
Misalnya kelapa ( cocos ), jurma (phoenix ).
3. Gramineae
Misalnya padi, gandum, rumput, bambu.
4. Orchidaceae
Disebut juga keluarga anggrek. Beberapa contuh adalah anggrek dan vanili.
Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif tumbuhan ini terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar, batang dan daun terdiri dari 3 sistem jaringan yang sama, yaitu:
sistem jaringan dermal/penutup
sistem jaringan pembuluh
sistem jaringan dasar
Sistem jaringan dermal terdapat pada bagian terluar tubuh tumbuh-tumbuhan. Pada tubuh tumbuhan primer, sistim jaringan ini terdiri dari jaringan epidermis, sedangkan pada tubuh tumbuhan sekunder, epidermis digantikan oleh jaringan periderm. Sistim jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan larutan garam dari akar ke daun melalui batang; sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ lainnya. Sistim jaringan pembuluh terdapat diantara sistim jaringan dasar, yang sebagian besar terdiri dari jaringan parenkim. Perbedaan pokok antara ketiga organ tersebut terdapat pada distribusi relatif sistem jaringan pembuluh dan sistim jaringan dasar.
Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.
Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga.
Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya
TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA
BAGIAN BUNGA
FUNGSI
1. Kelopak (kalik)
Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola)
Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari :
a.
tangkai sari (filamen)
b.
kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari
Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari (pollen)
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a.
tangkai putik (stilus)
b.
kepala putik (stigma)
c.
bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovule)
Sebagai penghasil gamet betina
Pembentukan Gamet Jantan pada Angiosperma
Pembentukan butik serbuk terjadi di dalam kantung serbuk. Di dalam kantung serbuk terdapat banyak sel induk butir serbuk yang diploid. Sel induk butik serbuk ini kemudian akan membelah secara meiosis menjadi 4 sel butir serbuk (mikrospora) yang haploid. Seperti pada bagan berikut.
SEL INDUK BUTIR SERBUK (DIPLOID)
¯ Membelah secara Miosis
EMPAT SEL BUTIR SERBUK (HAPLOID)
¯ Masing-masing inti butir serbuk membelah secara mitosis
SATU INTI VEGETATIF DAN SATU INTI GENERATIF
Pembentukan Gamet Betina pada Angiosperma
Gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap tinggal satu yang berkembang. Selanjutnya, sel ini membelah secara mitosis 3 kali dan terbentuklah 8 sel. Dari sel yang berjumlah 8 ini, 3 sel akan bergerak menuju arah yang berlawanan dengan mikropil, 2 sel lainnya menjadi kandung tembaga sekunder, dan 3 sel terakhir menuju ke dekat mikropil. Dari 3 sel (yang menuju dekat mikropil) yang terakhir ini dua menjadi sinergid dan satu sel lagi menjadi sel telur. Dalam keadaan seperti ini kandung lembaga sudah masak dan siap untuk dibuahi. Putik yang sudah masak biasanya mengeluarkan cairan lengket pada ujungnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari.
Penyerbukan Dan Pembuahan
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a.Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering.Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b.Perantara air disebut hidrogami.Contoh : pada tanaman air.
c.Perantara hewan disebut zoogami.Bila serangga Þ entomogamiburung Þ ornitogamisiput Þ malakogamikelelawar Þ kiroptorogami
d.Perantara manusia disebut antropogami.Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a.Autogami (penyerbukan sendiri)Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b.Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c.Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami:
Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri).....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious:
Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisahContoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili:
Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh.Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami:
Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.Contoh : vanili
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).
Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1.Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2.Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami:
embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b.Partenogenesis:
embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif:
merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
2. GYMNOSPERMAE
Gymnospermae artinya tumbuhan biji telanjang atau biji terbuka. Istilah ini digunakan karena bakal biji tumbih-tumbuhan ini tidak tertutup oleh daun buah. Berdasarkan catatan geologis dalam kerangka waktu teori evolusi, tumbuhan gymnospermae sudah muncul pada zaman karbon atau kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggota gymnospermae sudah menjadi fosil. Pada umumnya semua Gymnospermae mempunyai habitus sebagai perdu dan pohon tidak ada yang berupa herba. Jumlah spesiesnya mencapai720 spesies.
Gymnospermae merupakan tunbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh, yaitu xylem dan floem. Gymnospermae memiliki beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu Pteridospermae, Bennetiales, dan cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan Gymnospermae masa kini, yaitu ordo Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, dan Gnetales.
Ciri-ciri contoh ordo Gymnospermae yang masih ada adlah sebagaio berikut:
a. Cycadales
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal.
Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas rumphii (pakis haji).
b. Gynkgoales
Anggota ordo ini hanya satu spesies yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli daratan cina.tinggi pohon dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur dan berumah dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yangn lalu).
c. Coniferales
seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ).
Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut. Karena alat reproduksi jantan atau betina berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus serbuk sari.
d. Gnetales
anggota Gnetales berupa perdu, liana, dan pohon. Daun berhadapan, dengan urat daun menyirip seperti tumbuhan dikotil. Pada xylem terdapat trakea. Strobilus tidak berbentuk kerucut. Anggota Gnetales yang sangat terkenal misalnya belinjo.
Reproduksi Generatif Pada Gymnospermae
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.Di dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Proses Penyerbukan dan PembuahanStrobilus jantan Þ serbuk sari Þ jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) Þ buluh serbuk Þ membelah Þ inti tabung dan inti spermatogen Þ inti spermatogen Þ membelah Þ dua inti sperma Þ membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium Þ zigot Þ lembaga di dalam biji Þ tumbuhan baru.
Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
3. PTERYDOPHYTA ( PAKU )
Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).
Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
Paku Homosfor atau Isospor >> menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
Paku Heterospor >> menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
Paku Peralihan >> menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile)
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xilem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris.
Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris.
BERMACAM-MACAM DAUN PAKU
- daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil- daun yang besar-besar disebut Makrofil dan telah mempunyai daging daun (Mesofil)- daun yang khusus untuk asimilasi disebut Tropofil- daun yang khusus menghasilkan spora disebut Sporofil
ISITILAH LAIN
- Sporangium adalah kotak spora- Sorus adalah badan tempat berkumpulnya kotak spora- Indusium adalah selpaut yang menlindungi sorus muda -> ciri paku
Perkembangbiakan paku tergolong Metagenesis. Berbeda dengan lumut, yang sehari-hari kita sebut sebagai tanaman paku adalah fase sporofit-nya. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon -> disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang dapat digali sebagai batubara.
SPESIES-SPESIES PAKU
Sebagai tanaman hiasan :- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)- Selaginella wildenowii (paku rane)
Sebagai bahan penghasil obat-obatan :- Asipidium filix-mas- Lycopodium clavatum
Sebagai sayuran :- Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
Sebagai pupuk hijau :- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)
Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :- Gleichenia linearis
Ciri-ciri Pteridophyta
Pergiliran generasi: sporofit & gametofit
Gererasi sporofit à akar, batang, daun, berkas pembuluh (xilem & floem), kromosom 2n, dominan
Generasi gametofit à talus, kromosom n, umur pendek, lekas mati
Pembiakan:
seksual arkegonium à ovum
(protalium) anteridium à spermatozoid
aseksual à spora homo/isospora
heterospora
Klasifikasi Pteridophyta
1. Kelas Equisetinae (Articulatae)
Famili Equisetaceae
2. Kelas Lycopodiinae
Famili Lycopodiaceae
Famili Selaginellaceae
3. Kelas Psilotinae
Famili Psilotaceae
4. Kelas Isotinaceae
5. Kelas Filicinae
a. Sub Kelas Eusporangiatae
Famili Ophioglossaceae
b. Sub Kelas Leptosporangiatae
Famili Polypodiaceae
Famili Marsilliaceae
Famili Salviniaceae
Famili Equisetaceae
= paku ekor kuda
Batang: berbuku-buku, berongga, tiap buku mempunyai daun kecil (seperti sisik), duduk daun dalam lingkaran
Mempunyai rhizoma
Homospora, spora terdapat dalam sporangium. Sporangium terdapat dalam strobilus (kumpulan sporofil), letak terminal. Tiap sporangium terdiri dari 4 elater yang higroskopis à mempermudah penyebaran spora
Sel epidermis batang bagian luar mengandung zat kersik à sebagai abu gosok
Contoh:
v Equisetum arvense à Equiseti Herba
(diuretik)
v Equisetum debile à greges otot
v Equisetum pratense
E. arvense E. debile E. pratense
Famili Lycopodiaceae
• = paku kawat = paku rambat
• Herba (menyerupai lumut), percabangan dikotomi
• Daun kecil (mikrofil), dalam lingkaran, tidak bertangkai
• Homospora, sporangium terletak pada basis sporofil. Sporofil dapat menyusun strobilus
Contoh:
Lycopodium clavatum
à “Lycopodium” (spora kering)
untuk pembalut pil
Lycopodium cernuum
L. clavatum L. cernuum
Famili Selaginellaceae
= paku rane = paku lumut
Sebagian batang berbaring, sebagian tegak, bercabang menggarpu anisotom
Heterospora, protalium jauh mengalami reduksi
Rangkaian sporofil terminal berupa bulir tunggal atau bercabang
Contoh:
ü Selaginella willdenowii
ü Selaginella caudata
ü Selaginella plana
Famili Psilotaceae
paku telanjang àbelum terdapat daun
Herba kecil tendah, percabangan dikotom
Tidak berakar, hanya tunas tanah dengan rizoid
Daun kecil (mikrofil) berbentuk sisik, tidak bertulang, tersusun jarang dalam garis spiral
Sporangium tidak terminal, tapi di antara tajuk sporofil yang berbagi menggarpu
Spermatozoid memiliki flagel
Contoh:
Psilotum nudum Psilotum triquetrum Tmesipteris tannensis
Kelas Filicinae
= paku = pakis
Higrofit à penyusun undergrowth dalam hutan di daerah pegunungan dan hutan subtropik basah
Daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang
Sporangium terdapat pada sisi bawah daun
Famili Ophioglossaceae
Homospora, protalium berumah satu, tidak mengandung klorofil, di dalam tanah
Hidup sebagai saprofit dengan pertolongan cendawan mikoriza
Habitat: paku tanah atau epifit
Contoh:
Botrychium ternatum Helminthostachys zeylanica
Famili Polypodiaceae
Kebanyakan herba, kadang pohon, mempunyai rhizoma
Daun monomorfik atau dimorfik, tunggal atau majemuk, daun muda bentuk spiral
Homospora. Spora dalam sporangium yang berkumpul membentuk sorus (sori). Sorus dibungkus indusium, terletak marginal atau dorsal dari sporofil. Sporangium berdinding tipis, bertangkai dan mempunyai annulus yang letaknya vertikal
Contoh:
Dryopteris filix-mas à Filices Rhizoma
(obat cacing pita)
Adiantum pedatum à Adianti Folium
(suplir)
Polypodium vulgare
Pteridium aquilinum
Platycerium bifurcatum
(simbar menjangan)
Pyrrosia nummularifolia & P. piloselloides
à sisik naga
Famili Marsileaceae
Herba, tergolong paku air
Hidup di air dangkal, berakar dalam tanah, jarang berupa tumbuhan darat sejati.
Jika hidup di darat à terbentuk seperti umbi
Batang seperti rimpang merayap à ke atas membentuk daun, ke bawah akar
Heterospora
(makrospora & mikrospora)
Contoh:
Marsilea crenata Pilularia globulifera
Famili Salviniaceae
v Paku air
v Sedikit bercabang
v Daun berkarang, tiap buku terdapat 3 daun. Dua daun di atas air, sisanya dalam air
v Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, @ terdiri dari satu sorus, terbungkus dinding yang homolog dengan indusium
Contoh:
Salvinia natans
Azolla pinnata
Daur Hidup Pterodophyta
a. paku yang Homospora
B. Paku yang heterospora
C. paku peralihan antara homospora dan heterospora
Lingkungan hidup pterydophita
tempat yang lembab
daerah tropis yang subtro[is
lereng-lereng gunung
air ( tawar )
sumber:http://bhimashraf.blogspot.com
Comments
Post a Comment